Stimulus penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen untuk produk jadi (ready strock) properti seharga maksimal Rp2 miliar dan diskon PPN 50 persen untuk produk seharga maksimal Rp5 miliar telah memperlihatkan hasil di pasar. Belied Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 21 Tahun 2021 ini telah memberikan angin segar dengan peningkatan penjualan untuk produk-produk properti yang sudah jadi.
Stimulus yang efektf per tanggal 1 Maret 2021 hingga akhir Agustus 2021 ini juga menjadi perhatian dan stilmulus terbesar yang diberikan pemerintah untuk sektor properti. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch IPW) Ali Tranghanda, stimulus pembebasan dan diskon PPN yang diikuti dengan relaksasi loan to value (LTV) yang memungkinkan depe nol persen serta kemudahan lainnya cukup sukses menjaga situasi pasar sektor properti.
“Berdasarkan catatan IPW, telah terjadi peningkatan penjualan untuk produk ready stock mencapi 323,5 persen untuk periode kuartal (qtq) pertama tahun ini dibandingkan periode sebelumnya. Kontribusi penjualan dari produk ready stock mencapai 14,6 persen dari total keseluruhan yang terjual pada kuartal ini,” jelasnya.
Adapun wilayah yang peningkatan penjualan propertinya paling tinggi, lanjut Ali, yaitu wilayah Banten dengan porsi kenaikannya mencapai 7,5 persen. Ini juga menjadi angka kenaikan tertinggi yang berhasil diraih saat situasi pandemi bahkan sejak situasi bisnis properti mulai menurun sejak periode 2015.
Peningkatan penjualan untuk produk ready stock menandakan belied ini cukup efektif dan target pemerintah untuk mengurangi produk ready stock telah tercapai. Diharapkan, dengan terus berkurangnya produk ready stock akan memicu pembangunan produk baru dan berimbas pada peningkatan sektor lainnya karena properti keterkaitan dengan sektor lain mencapai 174 industri.
Peningkatan penjualan untuk produk ready stock ini mayoritasnya untuk harga di bawah Rp1 miliar. Di sisi lain, penjualan untuk produk indent mengalami penurunan mencapai 4,7 persen dibandingkan kuartal lalu. Ali juga memperkirakan, tren peningkatan penjualan untuk produk ready stock ini akan terus berlanjut hinggga periode triwulan kedua khususnya seiring kian banyaknya masyarakat yang mengetahui mengenai kebijakan pembebasan dan diskon PPN ini.
“Kebijakan ini sudah terbukti sangat implementatif di pasar, ke depan pemerintah sebaiknya terus mengeluarkann relaksasi pengurangan PPN untuk rumah indent sehingga kotribusinya akan lebih siginifikan. Multiplayer effect dari properti sangat besar sehingga relaksasi yang lebih luas akan mendorong peningkatan bisnis properti dan industri turunannya,” pungkasnya.
Sumber : https://www.rumah.com/